Belakang : Mas Yunan, Mas Anas, Abdullah, Mas Iwan, Pak Mukarram, Pak Sudar, Pak Azahari, Baari, Tabrani
Depan : Munirah, Naila, Bu Fahmi, Fazila, Sharifah Shazwani
Dari Malaysia, menuju Indonesia,
Singgah dahulu, di Surabaya;
Bandar makmur, wongnya perkasa,
Tempat Pahlawan, parajurit negara.
Orang tua-tua, ada berkata,
Suro dan boyo, telah berjumpa;
Maka sejarah, telah tercipta,
Kota Surabaya, diberi nama.
Kami disambut, penuh ceria,
Ibarat seperti, sebuah keluarga;
Walaupun terpisah, antara negara,
Namun rumpun, tetap sama.
Rasa gembira, tidak terkira,
Keluarga Muhammadiyah, bisa menerima;
Asal kedatangan, tanpa diduga,
Tapi sambutan, amat luar biasa.
Kurang sebulan, kami bersama,
Namun seperti, seabad lamanya;
Rindu berjauhan, selalu dirasa,
Sebab kerna Allah, kami berjumpa.
Mas Iwan dan Mas Anas, masih belia,
Penuh ikhlas, mendidik anak bangsa;
Umurnya muda, otaknya geliga,
Menjadi guru, berbakti untuk negara.
Sungguh ayu dan gantang, orang Surabaya,
Bila tersenyum, menusuk jiwa;
Bicaranya manis, tersusun kata,
Mbak Fahmi Mas Yunan dan Naufal, itulah mereka.
Ngombay dan dahar, di tengah kota,
Ais Degang, pelengkap selera;
Kulow wong baru, maaf dipinta,
Moga ketemu, dilain masa.
Khas buat teman-temanku di SMP Muhammadiyah 2, Genteng Surabaya.
5 April 2012.Jam 11 a.m
Comments
nice. . .
kapan ke seurabaya lagi??
nice. . .
kapan ke seurabaya lagi??
~Naufal Ammar Imaduddin~
ada ralat sedikit bukan "ais degang" tapi yang benar "es degan" hehehehehe....
mudah-mudah an ALLAH SWT masih mengizinkan kita bertemu kembali....